Rabu, 30 September 2015

PENGERTIAN IPS PERSPEKTIF NCSS,KURIKULUM,ILMU PENGETAHUAN, & PEMPELAJARAN

A.    Pengertian IPS menurut NCSS
IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) danNational Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.
Definisi IPS menurut National Council for Social Studies (NCSS), mendifisikan IPS sebagai berikut:social studies is the integrated study of the science and humanities to promote civic competence. Whitin the school program, socisl studies provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as anthropology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences. The primary purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed and reasoned decisions for the public good as citizen of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world.
Hingga saat ini, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) hanyalah sebuah program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social sciences), maupun ilmu pendidikan (Somantri, 2001 : 89). Social Science Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS) menyebut IPS sebagai "Social Science Education" dan "Social Studies".
Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah “Social Studies”. Istilah tersebut pertama kali dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Committee of Social Studies” yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari pendirian lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu Sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai minat sama.
 (Ilmu pengetahuan sosial adalah studi terintegrasi tentang ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk membentuk warga negara yang baik/berkompeten. Program IPS di sekolah merupakan gambaran kajian sistematis dan koordinatif dari disiplin ilmu-ilmu sosial seperti antrophology, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu pengetahuan politis, psikologi, agama, dan sosiology, juga yang bersumber dari humaniora, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Tujuan utama dari ilmu pengetahuan sosial adalah untuk membantu generasi muda mengembangkan kemampuannya untuk membuat keputusan-keputusan yang beralasan dan sebagai warga negara yang bertanggung jawab pada suatu masyarakat yang berbeda budaya, masyarakat democratic dunia yang saling tergantung).
Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya. Tujuan utama dari IPS adalah untuk membantu pemuda mengembangkan kemampuannya untuk membuat suatu keputusan beralasan dan dspst diinformasikan kepada masyarakat luas demi kepentingan publik sebagai warga Negara yang memiliki keberagaman budaya serta dalam kehidupan bermasyarakat di seluruh penjuru dunia.
B.     Pengertian IPS menurut Kurikulum
Definisi Awam : “Suatu cara untuk mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga negara yang baik”.“Tujuannya untuk mengembangkan atau mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang”.
S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah,ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
 Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang studi yang menghormati, mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human relationship hingga benarbenar dapat dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah sekolah.
Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan  ilmu – ilmu sosial, idiologi negara dan, disiplin ilmu lainnya serta masalah – masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan  disajikan secara ilmiah  dan psikologis untuk tujuan  pendidikan pada tingkat dasar menengah. IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni Sosiologi, Antropologi, Budaya, Psikologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Ilmu Politik dan Ekologi Manusia yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari. IPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti :
1.    Menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di Universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa-siswi sekolah dasar dan lanjutan.
2.    Mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
Menurut A. Kosasih Djahiri (1979 : 2), IPS merupakan ilmu yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya, kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. IPS sebagai pelajaran yang merupakan fusi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Antropologi dan Psikologi Sosial. pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan.
Menurut Depdikbud 1983, pendidikan IPS pada hakikatnya adalah pendidikan interelasi aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat. Hakikatnya materi digali dari kehidupan sehari-hari yang nyata dalam kehidupan siswa dan masyarakat. Pendidikan IPS merupakan proses pengajaran yang memadukan berbagai pengetahuan sosial. Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masa kini dan masa depan. Apabila kurikulumnya didesain dengan baik, sistematis, komprehensif, dan integral dengan semua kebutuhan pengembangan dan pembelajaran peserta didik untuk mempersiapkan dirinya dalam menghadapi kehidupannya di masa datang, maka tujuan yang diharapkan tentu akan terwujud. Pada realitasnya penyelenggaraan pendidikan cenderung kognitif, mengutamakan kecerdasan intelektual, dan kurangnya pendidikan karakter dan kepribadian.
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan hias bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan. Kurikulum 2013 di susun dengan maksud antara lain untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif dalam penyelesaian masalah sosial di masyarakat. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir dari pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis. Pola pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, yang semula satu arah, menjadi pembelajaran interaktif.
Dalam kurikulum 2013terdapat empat perubahan penting dibanding kurikulum sebelumnya. Perubahan tersebut meliputi  Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar penilaian. Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran IPS tercantum dalam struktur Kurikulum 2013 untuk SD/MI dan SMP/MTs. Di SMA dan SMK tidak ada mata pelajaran IPS tetapi mata pelajaran yang terkait dengan disiplin-disiplin ilmu yang secara tradisional dikelompokkan ke dalam kelompok Ilmu-ilmu Sosial.
IPS yang juga dikenal dengan nama social studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan manusia dengan sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat sampai jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhanhidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan kegiatan manusia. Kompleksitas kehidupan yang akan dihadapi siswa nantinya bukan hanya akibat tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi saja, melainkan juga kompleksitas kemajemukan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, IPS mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan manusia dan juga tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan tersebut.

Sebutan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di negara kita IPS memiliki kekhasan dibandingkan dengan mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu, yakni kajian yang bersifat terpadu (integrated), interdisipliner, multidimensional. Karakteristik ini terlihat dari perkembangan IPS sebagai mata pelajaran di sekolah yang cakupan materinya semakin meluas. Dinamika cakupan semacam itu dapat dipahami mengingat semakin kompleks dan rumitnya permasalahan sosial yang memerlukan kajian secara terintegrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, ilmu pengetahuan alam, teknologi, humaniora, lingkungan, bahkan sistem kepercayaan. Dengan cara demikian pula diharapkan pendidikan IPS terhindar dari sifat ketinggalan zaman, di samping keberadaannya yang diharapkan tetap koheren dengan perkembangan sosial yang terjadi.
Pusat Kurikulum mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dariaspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya (Pusat Kurikulum, 2006: 5).
IPS merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan lingkungannya berdasarkan pengalaman masalalu yang bisa dimaknai untuk masa kini, dan antisipasi masa akan datang. Peristiwa fakta, konsep dan generalisasiyang berkaitan dengan isu sosial merupakan beberapa hal yang menjadi kajian IPS. Urutan kajian itu menunjukan urutan dari bentuk yang paling kongkrit, yaitu dari peristiwa menuju ketingkatan yang abstrak, yaitu konsep peranan peristiwa dan fakta dalam membangun konsep dan generalisasi. Senada dengan hal itu menurut Sapriya pengetahuan IPS hendaknya mencakup fakta, konsep, dan generalisasi. Fakta yang digunakan a terjadi dalam kehidupan siswa, sesuai usia siswa, dan tahapan berfikir siswa. Untuk konsep dasar IPS terutama diambil dari disiplin ilmu-ilmu sosial, yang terkait dengan isu-isu sosial dan tema-tema yang diambil secara multidisiplin. Contoh konsep, multikultural, lingkungan, urbanisasi, perdamaian, dan globalisasi. Sedangkan generalisasi yang merupakan ungkapan pernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling terkait digunakan proses pengorganisir dan memaknai fakta dan cara hidup bermasyarakat.

C.    Pengertian IPS menurut Ilmu Pengetahuan
Menurut Sapriya (2009: 19) Pelajaran “Ilmu Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS, merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program studi di perguruan tinggi identik dengan istilah “social studies”.Pengertian IPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan Sapriya (2009: 20). Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik Sapriya (2009: 20).
Pengertian IPS adalah suatu bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi diorganisasikan dari konsep-konsep ketrampilan-ketrampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001: 9). Fakih Samlawi & Bunyamin Maftuh (1999: 1) menyatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial disusun melalui pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Adanya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya, serta memiliki ketrampilan mengkaji dan memecahkan masalah- masalah sosial tersebut. 
pengertian IPS atau pembelajaran IPS sebagai proses belajar yang mengintegrasikan konsep-konsep terpilih dari berbagai ilmu-ilmu sosial dan humaniora siswa agar berlangsung secara optimal. Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup semua aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar individu, antara individu dan kelompok, dan interaksi antara kelompok dan kelompok. Lalu pengertian ilmu sosial dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat umum dengan menggunakan berbagai pengertian (fakta, konsep dan teori) yang berasal dari berbagai macam bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, Misalnya seperti: Sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi social, dan sebagainya. Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis & biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.
Peter Herman~Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namuntetap merupakan sebagai satu kesatuan. Gross ~ Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat & pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk. IPS adalah pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan disini mengandung arti menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, dan mempertautkan serta memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna (Sofa : 2010).
Bahwa IPS adalah perwujudan suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. IPS ini  merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi, budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.   
IPS adalah hasil kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti : geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi dan politik.  bahwa IPS adalah ilmu yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian di olah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk di jadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan.
Bahwa IPS adalah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dan lingkungan alam fisik maupun lingkungan sosialnya yang bahannya di ambil dari berbagai ilmu sosial seperti : geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Puskur (Kasim, 2008:4). Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan kebulatan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai priode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu ekonomi tergolong kedalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi merupakan ilmu-ilmu tentang prilaku seperti konsep peran kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial.
D.    Pengertian IPS menurut Pembelajaran

IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. IPS Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial  seperti sejarah,geografi,ekonomi,hukum dan politik,sosiologi/antropologi dan sebagainya.Disiplin ilmu tersebut mempunyai keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau,ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam kebutuhan manusia,hukum dan politik mengenai peraturan-peraturan yang ada dalam bermasyarakat serta bagaimana cara mendapatkan kekuasaan,dan sosiologi/antropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur social dan sebagainya.Kompetensi Dasar IPS Terpadu berasal dari struktur keilmuan geografi,sejarah,ekonomi,hukum dan politik,sosiologi yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.
Pembelajaran IPS Terpadu merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial          seperti sejarah,geografi,ekonomi,hukum dan politik, sosiologi/antropologi dan sebagainya.pembelajaran ini dilakukan semata-mata untuk membuat proses belajar menjadi lebih efektif,efisien,menyenangkan serta bermakna.namun Terciptanya sebuah pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan tentu tidak secara otomatis terwujud meskipun satuan pendidikan sudah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.hal ini disebabkan karena:Belum seluruh implikasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya implikasi pembelajaran IPS terpadu mampu dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan,Guru IPS yang ada berasal dari berbagai bidang studi ilmu sosial yang berdiri sendiri,Kemampuan guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan belum optimal serta Belum tersedianya bahan ajar (buku teks) yang benar-benar sesuai dengan KTSP.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan penyederhanaan dari berbagai ilmu-ilmu sosial dengan tujuan utama adalah membentuk warga negara yang baik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat diartikan sebagai kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan. Di dalam program persekolahan Ilmu Pengetahuan Sosial dikoordinasikan sebagai bahan sistematis dan dibangun di atas beberapa disiplin ilmu antara lain Antropologi, ilmu politik, Arkeologi, Ekonomi, Geografi, Sejarah, Hukum, Filsafat Psikologi, Agama, Sosiologi, dan juga mencakup materi yang sesuai dari humaniora, matematika, dan ilmu-ilmu alam.

DAFTAR PUSTAKA
.      Dadang Supardan. 2009. Pengantar Ilmu Sosial (sebua kajian pendekatan struktural). Jakarta. PT Bumi Aksara.

  Ischak,.SU. dkk. 2003. Pendidikan IPS di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

  Lif Khoiru Ahmadi, dan Sofan Amri. 2011. Mengembangkan pembelajaran IPS terpadu. Jakarta. PT. Prestasi Putrakarya.

  Nursid Sumaatmadja, dkk. 2003. Konsep Dasar IPS. Jakarta. Universitas Terbuka.

  Tasrif. 2009. Pengantar pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta. Genta Press.

  Arnie Fajar. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
   (dikutip tgl 20 september 2011)
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nursyid Sumaatmadja. (2006). Konsep Dasar IPS. Jakarta. UT

Pengertian Pendidikan, IPS, dan Pendidikan IPS

http://massofa.wordpress.com/2010/12/09/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/
http://fatamorghana.wordpress.com/2009/10/07/pengertian-pendidikan/
http://utuy-semrawut.blogspot.com/2012/01/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0805741_chapter2.pdf
http://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/konsep-dasar-ips-dan-ilmu-ilmu-sosial-dalam-pembelajaran/
http://blog.sunan-ampel.ac.id/heni/files/2010/10/IPS-1-Paket-1.pdf

MAKALAH PEMBELAJARAN IPS DALAM KURIKULUM 2013

Wicaksono,Arief. (2013). “Pendidikan IPS dan Implementasi Kurikulum 2013 untuk mewujudkan generasi emas” Seminar Nasional. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
Hasan, S.Hamid. (2013) “Informasi Kurikulum 2013” Seminar Nasional Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Hasan, S.Hamid. (2013) “IPS dalam Kurikulum 2013” Seminar Nasional Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

http://www.pengertianku.net/2014/11/mengenal-pengertian-ilmu-sosial-dan-meenurut-para-ahli.html.27/09/2015.

http://awaliyahhasanah.blogspot.co.id/2013/06/definisi-pendidikan-ips-dan-pendidikan.html

http://mbegedut.blogspot.com/2011/01/pengertian-definisi-pendidikan-menurut.html       
Kasim, Melany. 2008. Model Pembelajaran IPS, (Online), Http: // Wodrpres. Com. (diagses 20 April 2009).
Yaba. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Progaram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Makassar.
Hadi, Tisno Subroto & Ida Siti Herawati. 2002. Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar