Ditengah samudra yang luas, saat air laut
pasang. Tampak ombak besar bergulung-gulung dengan gemuruh. suaranya yang
menggelegar seakan gelombang yang menyatakan dirinya yang besar dan gagah
perkasa.
Sementara itu, jauh dibelakang ombak besar
terdengar gemericik ombak kecil bersusah payah mengikuti jejak ombak besar
tertatih-tatih mengekor dibelakang ombak besar. Si ombak kecil merasa dirinya
begitu kecil, loh tidak berdaya dan tersisih dibelakang. Sungguh terasa
menyakitkan dengan suaranya yang lemah kurang percaya diri.
Ombak kecil bertanya kepada ombak besar.
Maka, sayup-sayup terdengar percakapan mereka. Hai ombak besar aku ingin
bertanya kepada mu. mengapa engkau begitu besar, begitu kuat dan gagah perkasa?
Sementara, lihatlah diriku begitu kecil,
lemah, bahkan tidak berdaya. Aku ingin seperti kamu gumam ombak kecil. Ombak
besar pun menjawab: “sahabat, kamu menganggap dirimu kecil dan tidak berdaya.
Sementara, kamu menganggap aku hebat dan luar biasa. Anggapan mu itu muncul
karena kamu belum mengerti jati diri mu yang sebenarnya”. Jatidiri? Tanya ombak kecil. “Kalau jati diriku ombak kecil. Lalu apa ketimbang
ombak kecil”. Ombak besar pun
meneruskan.
Memang diantara kita terasa berbeda.
Tetapi, sebenarnya jati diri kita sama. Kamu bukan ombak kecil aku pun bukan
ombak besar. Ombak kecil dan ombak besar adalah sifat kita yang sementara. Jati
diri kita sejatinya adalah air. Bila kamu bisa menyadari bahwa kita sama-sama
air. Maka kamu tak akan menderita lagi. Kamu adalah air. Setiap waktu kamu bisa
menikmati ombak besar seperti aku kuat, dan gagah perkasa.
Pesan: Sebagai manusia sering
kali kita terjebak kedalam kebimbangan akibat keadaan yang sulit dihadapi. Yang
sesungguhnya itu adalah pernak-pernik atau tahan dalam perjalanan hidup. Sering
kali kita memvonis sebagai suratan takdir lalu muncul-lah mitos. Aku tidak
beruntung nasib mu jelek. Aku orang gagah dan yang lebih parah lagi menganggap
kondisi tersebut sebagai bentuk ketidak adilan Tuhan. Dengan memahami bahwa
jati diri kita sama-sama manusia. Tidak ada alasan kecil dibandingkan orang
lain. Karena sesungguhnya kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan bukan
monopoli orang-orang tertentu.
Jika orang lain bisa sukses kita pun bisa
sukses. Kesadaran petang jati diri bila telah ditemukan, maka didalam diri kita
akan timbul daya dorong dan semangat hidup yang penuh gairah sedasyat ombak
besar di samudra yang luas. Siap menghadapi tantangan dan mengembangkan potensi
terbaik demi menapaki puncak tangga kesuksesan.
_Goresan ditengah-tengah malam sendirian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar