Rabu, 25 November 2015

OMBAK BESAR DAN OMBAK KECIL


Ditengah samudra yang luas, saat air laut pasang. Tampak ombak besar bergulung-gulung dengan gemuruh. suaranya yang menggelegar seakan gelombang yang menyatakan dirinya yang besar dan gagah perkasa.
Sementara itu, jauh dibelakang ombak besar terdengar gemericik ombak kecil bersusah payah mengikuti jejak ombak besar tertatih-tatih mengekor dibelakang ombak besar. Si ombak kecil merasa dirinya begitu kecil, loh tidak berdaya dan tersisih dibelakang. Sungguh terasa menyakitkan dengan suaranya yang lemah kurang percaya diri.
Ombak kecil bertanya kepada ombak besar. Maka, sayup-sayup terdengar percakapan mereka. Hai ombak besar aku ingin bertanya kepada mu. mengapa engkau begitu besar, begitu kuat dan gagah perkasa?
Sementara, lihatlah diriku begitu kecil, lemah, bahkan tidak berdaya. Aku ingin seperti kamu gumam ombak kecil. Ombak besar pun menjawab: “sahabat, kamu menganggap dirimu kecil dan tidak berdaya. Sementara, kamu menganggap aku hebat dan luar biasa. Anggapan mu itu muncul karena kamu belum mengerti jati diri mu yang sebenarnya”. Jatidiri? Tanya ombak kecil. “Kalau jati diriku ombak kecil. Lalu apa ketimbang ombak kecil”. Ombak besar pun  meneruskan.
Memang diantara kita terasa berbeda. Tetapi, sebenarnya jati diri kita sama. Kamu bukan ombak kecil aku pun bukan ombak besar. Ombak kecil dan ombak besar adalah sifat kita yang sementara. Jati diri kita sejatinya adalah air. Bila kamu bisa menyadari bahwa kita sama-sama air. Maka kamu tak akan menderita lagi. Kamu adalah air. Setiap waktu kamu bisa menikmati ombak besar seperti aku kuat, dan gagah perkasa.   
Pesan: Sebagai manusia sering kali kita terjebak kedalam kebimbangan akibat keadaan yang sulit dihadapi. Yang sesungguhnya itu adalah pernak-pernik atau tahan dalam perjalanan hidup. Sering kali kita memvonis sebagai suratan takdir lalu muncul-lah mitos. Aku tidak beruntung nasib mu jelek. Aku orang gagah dan yang lebih parah lagi menganggap kondisi tersebut sebagai bentuk ketidak adilan Tuhan. Dengan memahami bahwa jati diri kita sama-sama manusia. Tidak ada alasan kecil dibandingkan orang lain. Karena sesungguhnya kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan bukan monopoli orang-orang tertentu.
Jika orang lain bisa sukses kita pun bisa sukses. Kesadaran petang jati diri bila telah ditemukan, maka didalam diri kita akan timbul daya dorong dan semangat hidup yang penuh gairah sedasyat ombak besar di samudra yang luas. Siap menghadapi tantangan dan mengembangkan potensi terbaik demi menapaki puncak tangga kesuksesan.

_Goresan ditengah-tengah malam sendirian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar