Rabu, 25 November 2015

Selamat Hari Sumpah Pemuda Indonesia ke-80


28 Oktober 2008

Pendahuluan
Kita sebagai generasi muda Indonesia hanya mendengar dan mempelajari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 di buku sejarah. Di sekolah dasar hingga menengah, Sumpah Pemuda yang dipelajari tidak lebih dari sekedar menghafal isinya. Saya tidak mendapat pesan yang ingin disampaikan oleh sejarah peristiwa Sumpah Pemuda. Jika kita bersekolah hanya untuk lulus dari Ujian Nasional, maka bisa dikatakan kita tidak dapat belajar dan memaknai peristiwa dalam sejarah.
Dari penulusuran bacaan di internet dan media massa, secara bertahap setelah masuk ke jenjang kuliah, dengan mencari informasi sendiri, saya baru mendapat sedikit pengertian tentang semangat yang dibawakan oleh para Pemuda kita diera kolonialisme Belanda. Dari sini, saya ingin menyampaikan kepada pihak penyelengara pendidikan maupun pemerintah agar lebih memberikan edukasi para ruh-pemuda-pemudi era dahulu dalam menpersatukan kepulauan di nusantara ini. Sudah seharusnya keberhasilan pendidikan tidak dinilai dari hasil akhir ujian (UN), namun merupakan suatu proses mendidik secara menyeluruh. Disinilah peran guru sejarah dapat memberikan edukasi semangat nasionalisme, kebangsaan kepada muridnya. Begitu juga, seorang guru matematika dapat mengajarkan keahliannya siswa menggunakan persamaan matematika, bukan menghafal rumus. Hal yang sama dengan fisika, geografi, pancasila dan lainnya.

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Sumpah Pemuda merupakan manifestasi dari semangat dan tekad generasi muda untuk bersatu memperjuangkan negara bebas dari kolonialisme, berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk membebaskan penderitaan rakyat akibat penjajahan. Rumusan Sumpah Pemuda merupakan hasil rapat atau Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berisi:
PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Kongres Pemuda merupakan Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia seperti BEM seluruh Indonesia (saat ini). Kongres Pemuda II ini dihadiri oleh berbagai kalangan pemuda dari berbagai pulau di nusantara yaitu: Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, dll. Termasuk juga pemuda Tionghoa Kwee Thiam Hong sebagai wakil dari Jong Sumatranen Bond. Hadir juga tokoh-tokoh nasional yang memberikan materi dan semangat diantaranya: Prof.M.Yamin, Poernomowoelan, Sarmidi Mangoensarkoro, Soenario dan Ramelan. Dan pada Kongres Pemuda II inilah, lagu kebangsaan “Indonesia Raya” (nantinya) dikumandangan di depan para pemuda se-nusantara oleh WRSupratman.

Makna Sumpah Pemuda Bagi Kita
Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia
Secara persfektif pribadi, makna kalimat ini sangatlah tinggi. Ini merupakan sumpah yang menyatukan diri mereka dengan tanah pertiwi, Indonesia. Begitu banyak tokoh pemuda yang berjuang dibawah bayangan tekanan, ancaman, maupun perayuan dari kolonialisme Belanda. Namun, mereka tetap mempersembahkan jiwa raga mereka demi terwujudnya satu tanah air, tanah Indonesia. Begitu juga, Bung Karno rela masuk dalam jeruji besi demi pergerakan kemerdekaannya daripada menerima tawaran puluhan ribu gulden jika Bung Karno bersedia bekerja diproyek pemerintah Belanda.
Begitu juga perjuangan heroik, rakyat Surabaya pada tanggal 10 November berjuang hingga tetesan darah terakhir demi menjaga sejengkal tanah dari imperialisme. Mereka yang mengorbankan harta, keluarga dan nyawa sendiri demi tanah air, inilah makna Sumpah Pemuda bait pertama ini.
Kondisi saat ini telah berbeda, dengan berlakunya sistem demokrasi yang cenderung liberal (Demokrasi Pancasila mulai pudar sejak Orba), maka banyak jiwa rakyak kita telah hilang ruh/semangat pemuda Indonesia tahun 1928 pada saat itu. Tawuran antar pemuda, pelajar, hingga mahasiswa. Ditambah lagi oleh para pengkhianat bangsa yang menghancurkan generasi muda dengan mengedarkan Narkoba.
Tidak pelak lagi, para pemimpin negeri ini, baik legislatif, eksekutif, dan yudikatif, turut membuktikan bahwa mereka bukanlah mengabdi, tapi mencuri hak-hak rakyat. Mereka (penguasa) menipu rakyat dan bersekongkol dengan kepentingan kelompok dengan membuat undang-undang. Mereka (penguasa) merampas uang rakyat dengan korupsi, dan juga mereka (penguasa) minindas hak rakyat dengan pangkat dan jabatannya.
Kontribusi atau tindakan yang dapat lakukan demi mewujudkan cinta tanah air diantaranya:
1. Berprestasi di bidang masing-masing
2. Mengabdi sunguh-sungguh (hindari korupsi uang, jabatan, ataupun waktu kerja àwaktu kerja jangan berkeliaran ke mall )
3. Menciptakan kreasi, inovasi ekonomi bisnis
4. Aktifkan menggunakan produk dalam negeri

Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia
Dalam KBBI, bangsa, berarti : kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri: 2 kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan menempati wilayah tertentu di muka bumi;
Salah satu faktor utama keberhasilan rakyat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan adalah jiwa yang berbangsa satu, bangsa Indonesia. Dalam hal ini, rakyat kita memiliki kesamaan
1. Sejarah à ditindas dan dibelenggu oleh penjajah
2. Budaya à kebersamaan kultur terutama ditiap pulau (Jawa, Sumatera, Borneo dll)
3. Hukum Adat à hukum adat yang relatif yang sama
4. Tekad à Tekad untuk merdeka
Saat ini, bangsa kita tidak lagi menghadapi secara fisik maupun hukum negara oleh kolonialisme. Namun, saat ini (80 tahun setelah Sumpah Pemuda), bangsa kita sedang menghadapi : bangsanya sendiri, perusahaan kapitalis, penjajahan ekonomi dan politik asing, dan ancaman kedaulatan (pulau-pulau di perbatasan).
Untuk itu, butuh kontribusi atau tindakan yang dapat lakukan saat ini demi mewujudkan nilai kebangsaan diantaranya:
1. Pendidikan dan informasi yang tepat mengenai sejarah dan nasionalisme bangsa.
2. Turut mengembangkan tarian, musik, kerajinana tangan dan pariwisata lokal.
3. Menghargai keragaman budaya. Budaya menjadi kekuatan bangsa untuk melawan musuh bangsa. à Perlu pertimbangan matang pro-kontra RUU Pornografi (dapat dijadikan instrumen asing untuk memecahbelah bangsa).
4. Bangga menjadi Bangsa Indonesia. Belajar dan berkaryalah di negeri ini, demi manfaat rakyat kita.

Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia
Di era 20-an, karena tiap pulau memiliki perbedaan bahasa, maka antara orang yang berbahasa A dan B kurang memiliki rasa kebersaman. Jika kita memiliki kesamaan bahasa, maka rasa kekeluargaan, kebersamaan akan semakin kuat. Inilah mengapa para pemuda sepakat untuk berikrar mempelajari, dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu untuk melawan penjajah.
Dalam hal ini, bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh setiap generasi muda kita, agar kekuatan rasa memiliki Indonesia masih terus ada. Hal ini akan terasa jika kita ke luar negeri dan bertemu sesama orang Indonesia, maka rasa cinta pada bangsa sendiri akan muncul. Inilah filosofinya.
Artinya menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Indonesia adalah tetap menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Terutama pada acara formal : kenegaraan, resmi, dari peserta yang berbeda. Dan satu hal yang mulai mengakar, yakni kelalaian pengguanan bahasa Indonesia secara formal. seperti sering  kita dengar para pejabat negara yang menggunakan bahasa Indonesia diiringi bahasa ssing ketika menyampaikan informasi ke publik.
Namun, ini bukan berarti bahwa selama hidup kita menggunakan bahasa Indonesia saja. Kita perlu menjaga bahasa daerah kita. Kita perlu belajar bahasa internasional juga. Tetap menggunakan bahasa Indonesia, tanpa ketinggalan memelihara bahasa lokal dan memperkaya bahasa Internasional, Inggris, Mandarin, Jepang, Arab. Di rumah atau di satu desa, kita dapat menggunakan bahasa ibu, bahasa daerah kita. Dalam pergaulan nasional sudah semestinya menggunakan bahasa Indonesia. Begiti juga bahasa asing dalam pergaulan internasional. Menggunakan bahasa dapat disesuaikan dengan lingkungan dan situasi

Selamat Hari Pemuda Indonesia
Semoga Bangsa kita menjadi maju dan rakyat hidup adil, sejahtera dan makmur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar